Kamis, 21 Desember 2017
Minggu, 03 Desember 2017
PEMROGRAMAN PYTHON
1.
Bahasa pemrograman
Zaman sekarang ini kita sudah tidak asing lagi dengan berbagai aplikasi
yang sudah banyak dipergunakan baik itu di PC komputer ataupun di
Handphone.Pernahkah kalian berfikir bagaimana sebuah aplikasi bisa berjalan?
Bagaimana program bisa mengerti bahasa manusia? Tentunya butuh satu bahasa yang
dapat menerjemahkan
bahasa manusia kedalam bahasa mesin. Nah,
bahasa itulah yang disebut Bahasa Pemrograman.
Bahasa pemrograman adalah media
komunikasi antara manusia (user) dan perangkat komputer (mesin). Bahasa
pemrograman berfungsi untuk memberikan
perintah kepada komputer untuk mengolah data dan
informasi. Manusia yang menjalankannya disebut programmer dan hasil keluarannya
berupa program/aplikasi yang diterapkan di segala aspek kehidupan kita
sehari-hari.
Bahasa
pemrograman yang digunakan untuk membangun sebuah aplikasi bergitu banyak
jenisnya. Salah satu yang akan kita pelajari adalah bahasa Pemrograman Python.
a) Python
Python
adalah sebuah
bahasa pemograman scripting tingkat tinggi atau high-level, interpreted, interactive, dan object-oriented. Python dengan desain
yang sangat mudah di baca dan dipahami, karena sama seperti bahasa pemograman
yang lainnya yaitu dengan menggunakan kata bahasa inggris.Selain itu juga lebih
sedikit dalam penggunaan rumus dan syntax.
b) Sejarah python
Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan
dari bahasa pemrograman ABC.
Versi
terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI
sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan
adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke
BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen
PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python
2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Saat ini
pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir
Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah
organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual
Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh
perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan
versi 3.0. Adapun yang akan kita pakai dalam pelatihan kali ini adalah versi
3.5 .
1.
Mengapa menggunakan python?
o
Mudah untuk dipelajari:
Python memiliki beberapa kata kunci dengan struktur sederhana, dan sintaks yang
jelas. Hal ini memungkinkan kita untuk lebih mudah memahami bahasa dengan
cepat.
o
Mudah dibaca: kode Python
terlihat lebih jelas
o
Standar library: Python
dengan library yang sangat portabel dan cross-platform yang kompatibel pada
UNIX, Windows, dan Macintosh.
o
Interaktif Mode: Python
memiliki dukungan untuk mode interaktif yang memungkinkan pengujian interaktif
dan debugging dari potongan kode.
o
Portabel: Python dapat
dijalankan pada berbagai macam platform perangkat keras dan memiliki antarmuka
yang sama pada semua platform.
o
Extendable: artinya kita
dapat menambahkan modul tingkat rendah ke interpreter Python.
o
Database: Python
menyediakan antarmuka untuk semua database komersial utama.
o
GUI Programming: Python mendukung aplikasi GUI yang dapat dibuat dan
porting ke banyak sistem panggilan, libraries, dan sistem windows, seperti
Windows MFC, Macintosh, dan sistem X Window of Unix.
o
Scalable: Python
menyediakan struktur yang lebih baik dan dukungan untuk program dari shell
scripting.
IT
mendukung metode pemrograman fungsional dan terstruktur serta OOP. Hal ini
dapat digunakan sebagai bahasa scripting atau dapat dikompilasi untuk byte-code
untuk membangun aplikasi yang berkualitas. Dapat dengan mudah diintegrasikan
dengan C, C ++, COM, ActiveX, CORBA, dan Java.
MASIHHH BANYAKKK LAGI MATERI YANG BELUM TERSAMPAIKAN . DITUNGGU AJA YAAAAHHH . ;)
Senin, 27 November 2017
NOTASI PENULISAN ALGORITMA
Algoritma
berisi langkah-langkah penyelesaian
masalah. Notasi algoritma merupakan hal dasar yang harus diketahui oleh setiap orang
yang ingin membuat suatu pogram, karena dalam
notasi algoritma inilah terdapat kerangka-kerangka suatu program. Deskripsi
langkah-langkah dalam algoritma tidak mengacu pada sintaks bahasa
pemrograman apapun dan tidak tergantung
pada spesifikasi komputer yang mengeksekusinya. Tidak ada aturan baku dalam menuliskan algoritma, yang penting
mudah dibaca dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Meskipun demikian untuk menghindari
kekeliruan, ketaatan terhadap notasi perlu diperhatikan. Terdapat tiga cara yang umum
digunakan dalam menuliskan algoritma yaitu :
1. Kalimat
deskriptif
2. Pseudocode
3. Flowchart
Uraian
berikutnya akan membahas lebih detail tentang notasi penulisan algoritma
disertai dengan contoh.
1. Kalimat
Deskriptif
Notasi
penulisan algoritma dengan menggunakan bahasa deskriptif biasa juga disebut
dengan notasi alami. Dilakukan dengan cara menuliskan instruksi-instuksi yang
harus dilaksanakan dalam bentuk untaian kalimat deskriptif dengan menggunakan bahasa yang jelas. Dasar dari notasi bahasa deskriptif adalah Bahasa Inggris, namun dapat
dimodifikasi dengan bahasa sehari-hari termasuk Bahasa Indonesia. Karena tidak
ada aturan baku dalam menuliskan algoritma dengan notasi deskriptif, maka
setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritma sendiri. Kata
kerja adalah jenis kata yang biasa digunakan dalam penulisan bahasa deskriptif,
contohnya tulis, baca, hitung, tampilkan, ulangi, bandingkan, dan lain-lain.
Pada
dasarnya teks algoritma dengan bahasa deskriptif disusun oleh tiga bagian utama
yaitu:
a) Bagian
judul (header)
b) Bagian
deklarasi (kamus)
c) Bagian deskripsi.
Setiap bagian disertai dengan komentar
untuk memperjelas maksud teks yang dituliskan. Komentar adalah kalimat yang
diapit oleh pasangan tanda kurung kurawal (‘{’ dan‘}’).
a) Bagian
judul (header)
Merupakan bagian yang terdiri atas nama algoritma dan
penjelasan (spesifikasi)
tentang algoritma tersebut. Dibagian ini juga
digunakan untuk menentukan apakah teks algoritma yang dibuat tersebut adalah
program, prosedur, atau fungsi. Nama algoritma
sebaiknya singkat namun cukup menggambarkan
apa yang dilakukan oleh algoritma tersebut. algoritma yang dituliskan dalam
kurung kurawal ({}). Algoritma harus ditulis sesuai dengan spesifikasi yang
didefinisikan. Gambar 2.1 adalah contoh judul algoritma menghitung luas
lingkaran yang disertai dengan penjelasan singkat.
a) Bagian Deklarasi
Di dalam
algoritma, deklarasi atau kamus adalah bagian untuk mendefinisikan semua nama yang dipakai
di dalam algoritma. Nama tersebut dapat
berupa nama variabel, nama konstanta, nama tipe, nama prosedur atau nama
fungsi. Pendefinisian nama fungsi atau prosedur sekaligus dengan pendefinisian
spesifikasi dan parameternya.
a) Bagian Deskripsi.
Deskripsi
adalah bagian inti dari struktur algoritma.
Bagian ini berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah.
Langkah-langkah ini dituliskan dengan notasi yang lazim dalam penulisan algoritma. Setiap langkah
algoritma dibaca dari langkah paling atas hingga langkah paling bawah. Urutan
penulisan menentukan urutan pelaksanaan perintah. Pada bagian deskripsi inilah
letak tiga struktur algoritma tersebut.
Gambar 2.4 adalah
contoh algoritmam menghitung luas lingkaran yang dituliskan
menggunakan kalimat deskriptif secara
lengkap.
1. Pseudocode
Pseudocode adalah cara penulisan algoritma yang menyerupai bahasa pemrograman tingkattinggi.
Pseudocode menggunakan bahasa yang hampir menyerupai Bahasa pemrograman.
Biasanya pseudo-code menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara universal
dan juga lebih ringkas dari pada algoritma. Pseudocode berisi deskripsi dari algoritma pemrograman komputer yang menggunakan
struktur sederhana dari beberapa bahasa pemrograman tetapi bahasa tersebut
hanya di tujukan agar dapat di baca manusia. Sehingga pseudocode tidak dapat dipahami oleh
komputer. Supaya notasi pseudocode bias dipahami oleh komputer maka harus
diterjemahkan terlebih dahulu menjadi sintaks Bahasa pemrograman komputer
tertentu.
Dalam
pseudocode, tidak ada
sintaks standar yang resmi. Karena itu,
pseudocode ini dapat diterapkan dalam berbagai bahasa pemograman. Disarankan
untuk menggunakan
keyword yang umum digunakan seperti : if, then, else, while,
do, repeat, for, dan lainnya Keuntungan menggunakan notasi pseudocode adalah
kemudahan mentranslasi ke notasi bahasa pemrograman, karena terdapat
korespondensi antara setiap pseudocode dengan notasi bahasa pemrograman. Tabel dibawah
ini menunjukkan perbandingan beberapa kata yang biasa digunakan dalam penulisan
algoritma dengan menggunakan kalimat deskriptif dan pseudocode.
Kalimat
Deskriptif
|
Pseudocode
|
Masukkan panjang
|
Input panjang
|
Read panjang
|
|
Baca panjang
|
|
Hitung luas dengan rumus panjang x
lebar
|
panjang ß
luas panjang * lebar
|
Tampilkan luas
|
Output luas
|
Print luas
|
|
Write luas
|
|
Jika sudah selesai, cetak luas
|
If kondisi_selesai == true then print
luas
|
Nilai B ditambah 5
|
B ß B+5
|
Jika nilai A lebih kecil dari 5 maka nilai B
dibagi 3
|
If A<5 then B ß B/3
|
Struktur
penulisan pseudocode secara umum sama dengan struktur penulisan algoritma
dengan menggunakan kalimat deskriptif yaitu dimulai dari judul/header,
deklarasi/kamus dan diakhiri dengan deskripsi. Meskipun tidak ada sintaks
khusus dalam penulisan pseudocode, tetapi terkadang pseudocode dituliskan
dengan menggunakan style atau gaya penulisan dari beberapa bahasa pemrograman
yang ada, seperti Fortran, Pascal, C dan lain-lain.
1. Flowchart
Flowchart
adalah cara penulisan algoritma dengan menggunakan notasi grafis. Flowchart merupakan gambar
atau bagan yang memperlihatkan urutan atau
langkah-langkah dari suatu program dan hubungan antar proses beserta
pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Dengan
menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan
bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Disamping itu flowchart
juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang
bekerja dalam tim suatu proyek.
Namum demikian
terdapat beberapa anjuran yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Flowchart
digambarkan di suatu halaman dimulai dari sisi atas ke bawah dan dari sisi
kirike kanan.
2. Aktivitas
yang digambarkan harus didefinisikan dengan menggunakan Bahasa dan simbol yang tepat
dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan
aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. Hanya terdapat
satu titik awal dan satu titik akhir.
4. Setiap
langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja,
misalkan MENGHITUNG NILAI RATA-TARA.
5. Setiap
langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup
dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak
perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
21 percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan
seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan
simbol-simbol flowchart yang standar.
Simbol-simbol
flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang
dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Beberapa symbol flowchart
yang digunakan dalam menggambar suatu flowchart:
Rabu, 23 Agustus 2017
PENGERTIAN DASAR LOGIKA DAN ALGORITMA
1. LOGIKA
Logika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “ logos “ yang berarti kata atau pikiran. Diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles (384-322 SM) melalui karyanya yang berjudul The Organon yang berarti alat, maksudnya alat untuk berpikir. Lebih jauh logos diartikan sebagai pikiran yang benar.
2. ALGORITMA
Algoritma adalah urutan atau langkah-langkah penyelesaian masalah secara sistematis dan logis. Diperkenalkan Oleh Ahli Matematika : Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi. Seorang ilmuan Persia yang menulis kitab al jabr w’al muqabala (rules of restoration and reduction) sekitar tahun 825 M
B. DEFINISI
1. Logika
=> penalaran atau bentuk pemikiran.
=> ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir valid menurut aturan yang berlaku.
2. Algoritma
=> Langkah – langkah yang dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh.
=> Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yg berintegrasi.
=> Suatu m etode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata.
C. TAHAP PENYELESAIAN MASALAH
Kriteria Pemilihan Algoritma.
1. Ada Output,
2. Efektifitas dan Efesiensi,
3. Jumlah Langkahnya Berhingga,
4. Berakhir, ( SEMI ALGORITMA )
5. Terstruktur,
Suatu Algoritma yang terbaik (The Best) : “ Suatu algoritma harus menghasilkan output yg tepat guna (efektif) dalam waktu yang relatif singkat dan penggunaan memori yang relatif sedikit (efesien) dengan langkah yang berhingga dan prosedurnya berakhir baik dalam keadaan diperoleh suatu solusi ataupun tidak ada solusinya. “
Contoh :
Sebuah prosedur ketika akan mengirimkan surat kepada teman:
1. Tulis surat pada secarik kertas surat
2. Ambil sampul surat atau amplop
3. Masukkan surat ke dalam amplop
4. Tutup amplop surat dengan lem perekat
5. Tulis alamat surat yg dituju, jika tdk ingat, lebih dahulu ambil buku alamat & cari alamat yg dituju, lalu tulis alamat tsb pd amplop surat.
6. Tempelkan perangko pada am plop surat
7. Bawa surat ke kantor pos utk diserahkan pd pegawai pos atau menuju ke bis surat untuk memasukkan surat ke dlm kotak/bis surat.
Sebuah prosedur untuk masalah menentukan akar kuadrat dari suatu bilangan Bulat Positif yang di Input :
Baca bilangan Bulat Positif yg diinput, sebut saja sebagai A
1. Dinyatakan Nilai B adalah 0
2. Hitung Nilai C yg berisikan Nilai B dikalikan Nilai B
3. Jika Nilai C sama dengan Nilai A, maka Nilai B adalah Akar dari Nilai A, lalu stop.
4. Jika tidak, maka Nilai B akan bertambah 1
5. Kembali ke langkah pada No. 3
D. TAHAPAN ANALISA ALGORITMA
1. Bagaimana merencanakan suatu algoritma.
2. Bagaimana menyatakan suatu algoritma
a. Dengan bahasa semu (pseudocode).
Contoh :
Untuk menghitung Luas Segi tiga :
1. Masukan Nilai Alas
2. Masukan Nilai Tinggi
3. Hitung Luas =( Alas * Tinggi ) / 2
4. Cetak Luas
b. Dengan diagram alur atau flowchart,
Contoh :
c. Dengan Statement program
Contoh (menggunakan C):
int alas, tinggi, Luas; //untuk mendeklar variabel beserta tipe data.
Luas = (alas * tinggi)/2 ; // proses.
printf ("Luas= %d",Luas); //untuk output data.
3. Bagaimana validitas suatu algoritma.
4. Bagaimana Menganalisa suatu Algoritma.
5. Bagaimana Menguji Program dari suatu Algoritma.
Tahap Proses uji Algoritma :
a. Fase Debugging
yaitu fase dari proses program eksekusi yang akan melakukan koreksi terhadap kesalahan.
b. Fase Profilling
yaitu fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar (telah melewati fase debugging).
Analisis Suatu Algoritma
(Untuk melihat faktor efesiensi & efektifitas dari algoritma tersebut), Dapat dilakukan terhadap suatu algoritma dengan melihat pada :
a. Waktu Tempuh (Running Time) dr suatu Algortima.
Hal-hal yg dpt m empengaruhi drpd waktu tempuh adalah :
1. Banyaknya langkah.
2. Besar dan jenis input data.
3. Jenis Operasi.
4. Komputer dan kompilator
b. Jumlah Memori Yang Digunakan.
E. SIFAT - SIFAT ALGORITMA
• Banyaknya Langkah Instruksi Harus Berhingga,
• Langkah atau Instruksi harus Jelas,
• Proses harus Jelas dan mempunyai batasan,
• Input dan Output harus mempunyai Batasan,
• Efektifitas,
• Adanya Batasan Ruang Lingkup,
Langganan:
Postingan (Atom)